Kamis, 08 Juli 2010

Budiono Hadir, Indonesia Raya Bergema

Yogyakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. Budiono bersama Istri pukul 09.05 WIB memasuki arena pentupan Muktamar Muhammadiyah Ke 46 di Sportorium Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tanpa harus menunggu duduk, bersama 5 ribu lebih peserta Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang telah berdiri menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Suasana hidmat menggema dalam perhelatan akbar organisasi keagamaan salah satu pilar penopang Negara kesatan republik Indonesia ini. Tidak hanya peserta dan tamu undangan, para wartawan pun ikut menyanyikan lagu kebangsaan ciptaan WR Supratman ini.

Sejenak setelah semua duduk termasuk Menteri Agama RI dan Sri Sulan Hamengkubuwono X, lantunan ayat suci oleh Ahmad Sa’diyah menggema di gedung saksi ulang tahun Satu Abad Muhammadiyah ini. Al Qur’an surat Ali Imron 102-104 yang berisi tentang ketaqwaan, persatuan dan perintah mengedepankan karya terbaik,serta amar ma’ruf nahi munkar dalam sebuah gerakan terorganisasi menjadi renungan bersama.

Kemudian, paduan suara Mahasiswa Univ. Muhammadiyah Yogyakarta, Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta dan STIKES Aisyiyah mempersembahkan lagu Sang Surya, dilanjutkan Mars ‘Aisyiyah. Tampak perempuan Muhammadiyah berseragam batik hijau dan berkerudung kuning bertepuk tangan dan bersenandung sepanjang Mars ‘Aisyiyah dinyanyikan. Menyusul kemudian lagu Mars Ikatan Pelajar Muhammadiyah . Gantian kader-kader IPM ber jas kuning tua mengepalkan tangan diantara bapak dan ibu mereka.(arif)

Sumber : SeabadMuhammadiyah

Budiono : “Terimakasih Muhammadiyah “


Yogyakarta – Acara penutupan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah berjalan penuh keakraban. Lima ribu lebih peserta Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah disapa akrab Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. Budiono dalam sambutannya. Sebelumnya sempat dikisahkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bahwa Budioneo adalah alumni SD Muhammadiyah Blitar.

“Saya berdiri disini , salah satunya karena Muhammadiyah. Terimakasih Muhammadiyah “ kata Budiono dalam sambutannya di Sportorium Univ. Muhammadiyah Yogyakarta itu. Budiono menyatakan bahwa Muhammadiyah selalu di depan dalam perjalanan sejarah bangsa.” Konstribusi sebagai elemen penggerak telah terbukti, maka kedepan akan memberi yang terbaik dan siap hadapi tantangan yang muncul” kata Budiono .

Din menceritakan bahwa ketika bertemu di Istana Wakil Presiden pengakukan Budiono yang merupakan Alumni SD Muhammadiyah Blitar ini bisa menjadi bahan bagu guru-guru Sekolah Muhammadiyah. “Kalau alumni SD Muhammadiyah saja bisa menjadi Wakil Presiden, bagaimana kalau alumni SMA Muhammadiyah, bagaimana kalau Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta” seloroh Din.

Budiono tidak kalah jurus untuk menimpali seloroh Din pada saat member sambutan dengan menyatakan bahwa dia tidak akan bisa berpidato sebaik Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin karena dia hanyalah alumni SD Muhammadiyah. Sontak, tawa segar menggema .

Tantangan Kedepan

Budiono dalam kesempatan itu mengingatkan bahwa sebagai bagian dari umat Islam dan bagian dari pemerintah, dia mengiginkan sosok Muhammadiyah dalam sosok yang modern, besar dan kuat. Budiono juga mengingatkan tantangan kedepan sudah menanti, selain peluang-peluang yang ada.

Kiprah Muhammadiyah dalam beragam aspek kehiduan mempunyai rekam jejak yang cemerlang dan sangat penting” papar Budiono. “Dari Muhammadiyah akan dapat malahirkan gagasan ide dan program baru” lanjutnya. Selanjutnya Budiono berharap bahwa untuk memantapkan Muhammadiyah, perlu suasana baru dan kondsif untuk melakukan perubahan dan perbaikan dan menariuh harapan besar untuk melaksanakan harapan tersebut.”

Dalam kesempatan itu, Budiono hadir bersama istrinya Herawati, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan .(arif)